RENCANA ANGGARAN BIAYA
I. Pengertian Umum RAB
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :
·
Perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Anggaran biaya adalah :
·
Harga dari bangunan yang dihitung
dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat.
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran biaya
antara lain :
a.
Anggaran Biaya Kasar (Taksiran),
sebagai pedomannya digunakan harga satuannya tiap meter persegi luas lantai. Namun
anggaran biaya kasar dapat juga sebagai pedoman dalam penyusunan RAB yang
dihitung secara teliti.
b.
Anggaran Biaya Teliti, proyek yang
dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat
penyusunan anggaran biaya.
Tujuan dari pembuatan RAB adalah :
Untuk mengetahui harga bagian/item pekerjaan sebagai pedoman untuk
mengeluarkan biaya-biaya dalam masa pelaksanaan. Selain itu supaya bangunan
yang akan didirikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Fungsi RAB adalah :
Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat pengontrol
pelaksanaan pekerjaan.
II. Unsur-unsur yang Terlibat dalam Pembangunan
1.
Principal (Owner)
Adalah pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah
yang nantinya memiliki/mengguanakan bangunan tersebut.
Syarat :
a.
Memiliki tanah
b.
Memiliki dana/modal
c.
Memiliki surat keputusan otorisasi
bagi principal
Kewajiban :
a.
Membayar ongkos bangunan
·
Honorium perencana
·
Honorium direksi
·
Harga bangunan ditambah keuntungan
pemborong
·
Biaya pengurusan izin bangunan
b.
Mengurus izin bangunan
c.
Menunjukkan/menentukan perencana,
direksi, dan pemborong
d.
Menandatangani kontrak
e.
Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan
Hak :
a.
Mendapatkan izin bangunan
b.
Mendapatkan desain bangunan
c.
Mendapatkan fisik bangunan
d.
Mendapatkan bangunan pengawas
2.
Perencana (Konsultan)
Adalah pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan
dari principal, oleh karena itu pihak ini harus ahli dalam hal perencanaan
bangunan.
Syarat :
a.
Berbentuk perorangan atau badan hokum
b.
Ahli baangunan sehingga bias
mewujudkan keinginan principal
Kewajiban :
a.
Perencanaan berkewajiban untuk
mewujudkan keinginan/ide principal kedalam bentuk perencanaan (desain) baik
dari segi konstruktif, arsitektoris, ekonomis dan fungsional.
b.
Perencanaan berkewajiban mengumpulkan
data dan syarat-syarat yang ada kaitannya dengan tugas tersebut.
c.
Perencanaan berkewajiban mendampingi
principal dalam seleksi pemborong dan pengawas.
Hak :
Perencanaan berhak mendapatkan honorium sesuai dengan
ketentuan/perjanjian.
3.
Kontraktor (Pemborong)
Adalah pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi
dalam hal mewujudkan fisik bangunan lapangan.
Syarat :
a.
Memiliki modal
b.
Memiliki tenaga ahli
c.
Memiliki peralatan
d.
Bersifat perorangan/badan hokum
Kewajiban :
a.
Mewujudkan fisik bangunan sesuai
dengan bestek/gambar bestek dalam selang waktu yang sudah ditetapkan.
b.
Tunduk dari direksi sepanjang tidak
bertentangan dengan pelaksanaan bestek.
c.
Membuat laporan tentang perkembangan
pekerjaan pada direksi.
d.
Menjaga keselamatan dan kesehatan
kerja.
Hak :
Pemborong berhak menerima kembali biaya bangunan ditambah dengan
keuntungan tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan/perjanjian.
4.
Konsultan Pengawas
Adalah suatu pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemborong/pelaksana.
Syarat :
a)
Berbentuk perseorangan atau badan
hokum
b)
Ahli dalam bidang masing-masing
c)
Diangkat sekaligus merupakan orang
kepercayaan principal
Kewajiban :
Konsultan pengawas berkewajiban mengawasi jalannya pekerjaan yang
dilakukan pemborong, sesuai dengan ketentuan yang terdapat didalam bestek dan
gambar bestek.
Hak :
Konsultan pengawas berhak mendapatkan honorium sesuai dengan
ketentuan dan perjanjian.
III. Bestek dan Gambar Bestek
Perencanaan
Adalah suatu bentuk proses pemberian pekerjaan dari principal
kepada arsitek dalam tahapan-tahapan pekerjaan dimulai dari perencana sampai
dengan pengawasan pekerjaan dengan memberikan pembayaran jasa kepada perencana
menurut persentase harga bangunan.
Hal yang perlu diketahui :
· Maksud dan fungsi bangunan
· Luas tanah yang akan dibangun
· Mengetahui syarat-syarat dari
instansi Pemda dalam hal bangunan
· Keadaan tanah
· Besar biaya dan keperluan
· Situasi
Adapun gambar (gambar bestek) yang harus disiapkan oleh arsiteks :
· Site plan
· Denah
· Tampak depan dan samping
· Potongan-potongan
· Rencana pondasi
· Rencana atap
· Gambar-gambar detail
Langkah-langkah dalam perencanaan :
a)
Sketsa bentuk
b)
Pra rencana
Merupakan pekerjaan menggambar
dengan skala kecil yang berisi denah, potongan-potongan, tampak-tampak, gambar
situasi dan perspektif dan digunakan sebagai pedoman.
c)
Gambar bestek
Merupakan gambar lanjutan dari gambar pra rencana dan gambar
detail dasar dengan skala yang lebih besar yang membuat lukisan unsure-unsur
pembentuk bangunan yang akan diperlukan dilapangan.
d)
Gambar detail
Merupakan gambar penjelasan dengan skala yang lebih besar dari
bagian yang sulit dipahami dari gambar rencana pelaksanaan.
e)
Bestek
Adalah lembaran buku yang berisi peraturan dan syarat-syarat atau
uraian pekerjaan yang terinci dari bangunan yang akan dikerjakan.
f)
Rencana biaya
Merupakan perhitungan ongkos, bahan-bahan, upah, tenaga kerja,
serta biaya-biaya lain.
g)
Pelelangan
Merupakan kegiatan untuk melakukan pemberian pekerjaan secara
selektif kepada pemborong yang berhak.
h)
Pelaksanaan
Bestek
·
Bestek berasal dari bahasa Belanda
yang berarti peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan
atau proyek.
·
Bestek merupakan suatu peraturan yang
mengikat atau uraian pekerjaan yang diuraikan sedemikian rupa, terinci cukup
jelas dan mudah dipahami.
Bestek dibagi atas :
a.
Peraturan umum
b.
Peraturan administrasi
c.
Peraturan dan teknis
Cara Melaksanakan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan terdapat berbagai cara yaitu :
a.
Dikerjakan sendiri, yaitu : pekerjaan
yang dapat dilakukan langsung baik pengadaan bahan dan pengaturan tenaga dapat
dilakukan si pemilik, seperti bangunan yang sederhana.
b.
Diborongkan sebagian, yaitu : pemilik
menyediakan bahan-bahan dan pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada pemborong
dengan perhitungan persentase pengawasan.
c.
Pelelangan, yaitu : pemberian
pekerjaan dengan cara menyeleksi pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan
pelelangan ini khususnya dilaksanakan untuk bangunan pemerintah atau milik
bersama.
IV.
Prosedur
Pelelangan
Setelah perencanaan selesai, tahap berikutnya pihak principal
mengadakan penawaran borongan pelaksanaan pekerjaan. Pemborong-pemborong
dipanggil untuk mengajukan penawaran atas pelaksanaan bangunan.
Cara pelelangan diatur/dituangkan dalam keputusan presiden
a.
Pelelangan umum, pelelangan ini
diberitahukan kepada pemborong-pemborong melalui iklan-iklan atau surat kabar
(massa media) yang lain serta mencantumkan syarat-syarat bagi yang berhak
mengikuti. Adapun keuntungannya yaitu mendapat harga yang murah karena banyak
penawar, tetapi mungkin akan mendapat pemborong yang kurang bonafid/tidak
berkualitas.
b.
Pelelangan dibawah tangan (penunjukkan
langsung). Dipanggil/ditunjuk satu pemborong yang telah dipercaya
kebonafiditasnya, sehingga memberikan harga penawaran secara wajar atau
relative tinggi karena tidak ada persaingan.
c.
Pelelangan dengan undangan (terbatas),
mengundang beberapa pemborong yang terbatas jumlahnya unutk mengajukan
penawaran. Bagi yang tidak memenuhi syarat prakualifikasinya tidak akan
diikutsertakan, sehingga bonafiditasnya terjamin. Keuntungannya principal
mendapatkan pemborong yang lulus pra kualifikasi, adanya persaingan penawaran
dengan harga relative rendah, harga sedang/wajar.
Pelaksanaan pelelangan
a.
Syarat utama dalam pelaksanaan
penawaran adalah arsitek sudah harus siap dengan bestek, gambar bestek, lengkap
dengan rencana biayanya, dan sudah diketahui/disahkan oleh principal dan
direksi.
b.
Membuat dokumen tender (persiapan
pelelangan) kemudian diadakan pengumuman dan pemborong mengambil dokumen
tender.
Dalam dokumen tender terdapat antara lain : gambar bestek, bestek
dan pedoman surat penawaran, syarat-syarat beserta lampirannya.
a.
Diadakan prakualifikasi pemborong yang
memperkenalkan diri.
b.
Pelaksanaan pelelangan harus menurut
ketentuan/undang-undang yang berlaku dan keputusan presiden.
c.
Pihak principal/direksi membentuk
suatu kepanitiaan untuk pelaksanaan pelelangan.
d.
Pelelangan bertugas pada
prakualifikasi pemborong sampai dengan tahap pelulusan/penetapan calon
pemborong yang menang.
e.
Panitia lelang menetapkan :
·
System pemanggilan pemborong
·
Hari dan tanggal anwyzing (penjelasan
dan peninjauan lapangan)
·
Syarat-syarat pemasukan surat
penawaran/pelelangan
·
Pengumuman pemenang lelang.
Anwyzing
1)
Pada saat anwyzing dibuatkan berita
acaranya guna memberikan gambaran kepada pemborong bagaimana keadaan lapangan
agar disesuaikan dengan besteknya.
2)
Memberikan kesempatan pertanyaan
kepada pemborong yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan (pekerjaannya,
konstruksi serta biayanya).
3)
Kemungkinan ada tambahan, atau
perubahan dalam bestek dan dimasukkan dalam berita acaranya. Tujuannya pada
waktu penawaran pemborong dapat memperhitungkannya.
4)
Berita acara anwyzing disahkan oleh
ketua panitia dan disaksikan oleh wakil pemborong yang hadir serta dibubuhi
tanda tangannya masing-masing.
Penawaran
1) Penawaran dilakukan setelah anwyzing
selesai dilaksanakan
2) Penawaran pemborong berdasarkan berita
acara anwyzing dan dokumen tender.
3) Syarat-syarat penawaran dicantumkan
dalam dokumen tender antara lain :
·
Surat penawaran harus bermaterai dan
dimasukkan pada amplop yang ukurannya telah ditentukan serta dilak pada sisi
sudut amplop. Pada amplop yang ukurannya telah ditentukan serta dilak pada sisi
sudut amplop yang disambung/dilem.
·
Surat penawaran harus dilampiri :
fiscal, NPWP, SIUJK, surat refrensi/pengaman pemborong yangdisahkan oleh kepala
proyek, referensi bank/jaminan bank, surat pernyataan pemborong, rencana biaya,
harga satuan, upah dan bahan, daftar analisa, daftar kebutuhan alat, time
schedule, metode pelaksanaan serta jadwal kedatangan alat, bahan dan tenaga
kerja.
V.
Pengertian Volume
Pekerjaan
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan.
Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci dalam
menghitung besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan
detail.
Adapun uraian pekerjaannya yaitu :
·
Pekerjaan persiapan
·
Pekerjaan beto/dinding
·
Pekerjaan kap/atap
·
Pekerjaan plafon
·
Pekerjaan plesteran
·
Pekerjaan lantai
·
Pekerjaan pintu/jendela
·
Pekerjaan pengecatan
·
Pekerjaan perlengkapan dalam
·
Pekerjaan perlengkapan luar
Menghitung Volume Pekerjaan
Pekerjaan |
Rumus |
1. Pekerjaan
Persiapan 1) a.
pembersihan lapangan b. pemasangan
bouwlank 2) Penggalian a. Galian
tanah pondasi b. Urugan
kembali 3) Pas.
Pondasi pada batu a. Urugan
pasir b. Aanstampang
batu kali c. Pas.
Pondasi pada batu kali 2. Pekerjaan
beton/dinding 1) Beton
bertulang a. Beton
sloof b. Tiang
praktis c. Reng
balok 2) Beton
tak bertulang a. Beton
cor 1 : 2 : 3 b. Bak
mandi c. Neut/umpat |
V= Luas = panjang
x lebar V= Keliling = 2
(p+1) V= Luas penampang
galian x jumlah panjang pondasi V= ¼ vvolume
galian V= luas penampang
urugan x jumlah panjang podasi V= luas penampang
aanstampang x jumlah panjang pondasi V= luas penampang
pondasi x jumlah panjang pondasi V= jumlah panjang
sloof x luas penampang sloof V= tinggi tiang x
luas penampang tiang x banyak tiang V= jumlah panjang
reng balok x luas penampang reng balok V= luas bidang x
tebal V= luas penampang
bak x tinggi bak V= tinggi neut x
luas pnmpng x bnyk neut |
Pekerjaan |
Rumus |
3) Dinding a. Pas.
Tembok 1 : 2 b. Pas.
Tembok 1 : 4 4) Kusen a. Kusen
pintu dan jendela b. Memeni
kayu yang menyentuh pasangan c. Bout/angker 3. Pekerjaan
kap/atap 1) Pekerjaan
kuda-kuda kayu a. Pek.
Kuda-kuda kayu/m3 b. Pas.
Gording/m3 c. Pas
ruiter/m d. Pas.
Rangka atap/m2 e. Pek.
Residu kuda-kuda/m2 f. Pek.
Angker/m2 g. Pek.
Papan lisplank 2) Pas.
Atap a. Pas.
Atap genteng metal b. Pas.
Perabung genteng metal c. Pas.
Bola-bola |
V= luas pas.
Tembok 1 : 2 = panjang dinding x tinggi V= luas pas.
Tembok 1 : 4 = panjang dinding x tinggi V= panjang kusen
seluruhnya x luas penampang V= panjang kayu
yang menyentuh pasangan x lebar kusen= luas daun telinga V= panjang bout
angker x berat 1 buah bout x banyak bout V= volume
kuda-kuda kayu 5/10 V= lebar
penampang kayu x tinggi penampang kayu x jumlah pig konstruksi kuda-kuda kayu
yang sama ukurannya V= panjang papan
ruiter dalam meter V= (luas atap x
kell kayu) : cos 30° V= panjang semua
kuda2 x kell kayu V= panjang bout
angker x berat 1 buah bout x banyak bout V= panjang papan
lisplank x lebar kayu V= luas bidang
atap V= luas perabung V= panjang
bola-bola |
Pekerjaan |
Rumus |
4. Pekerjaan
plafon 1) Balok
plafon a. Rangka
plafon dalam b. Rangka
plafon luar 2) Residu
rangka plafon a. Rangka
plafon dalam b. Rangka
plafon luar 3) Memasang
plafon a. Memasang
plafond ala b. Memasang
plafon luar c. Les
pinggir plafon luar 5. Pekerjaan
plesteran 1) Pekerjaan
plesteran 1 : 2 2) Pekerjaan
plesteran 1 : 4 3) Afwarking
beton 6. Pekerjaan
lantai 1) Urugan
dibawah lantai a. Urugan
tanah bawah lantai b. Urugan
pasir bawah lantai tinggi 5 cm/m2 |
V= luas
keseluruhan ruangan yang akan dipasang plafon V= luas
keseluruhan ruangan yang akan dipasang plafon V= panjang kayu
rangka plafon dalam x keliling kayu V= panjang kayu rangka
plafon luar x keliling kayu Luas plafon
dalam/m2 Luas plafon
luar/m2 Panjang les
pinggir plafon/m V= luas pas.
Tembok 1 : 2 di atas lantai x 2 V= luas pas.
Tembok 1 : 4 diatas lantai x 2 V= keliling kolom
x tinggi kolom x jumlah kolom V= panjang urugan
tanah x tinggi urugan tanah V= panjang urugan
pasir x tinggi urugan pasir |
Pekerjaan |
Rumus |
2) Pasangan
lantai a. Pasangan
lantai kerja 1:3:5 tinggi 5 cm/m2 b. Pas.
Lantai keramik 30/30 (ruangan) c. Pas.
Lantai keramik 30/30 (teras) d. Pas.
Lantai keramik WC/KM 7. Pekerjaan
Pintu/Jendela 1) Pekerjaan
pintu/jendela a. Pas.
Pintu panil double untuk 60 cm b. Pas.
Pintu panil P1 = 80 cm c. Pas
pintu fibre P2 WC/KM d. Pas.
Pintu panil PJ2 e. Pas.
Jendela rangka + kaca 3 mm f. Pas.
Papan ventilasi P1 2) Pekerjaan
penggantung/kunci a. Pek.
Kunci tanam pintu utama PJ1 b. Pek.
Kunci tanam pintu PJ2 c. Pek.
Knc tnam pntu kmr PJ1 d. Pek.
Engsel pintu e. Pek.
Engsel jendela f. Pek.
Kait angin g. Pas.
Tangan2 jendela h. Gerendel
pintu |
V= luas pas.
Lantai kerja V= luas pas.
Lantai keramik bagian ruangan V= luas pas.
Lantai keramik bagian teras V= luas pas.
Lantai keramik bagian WC Luas pasangan
pintu Luas pasangan
pintu Luas pasangan
pintu Luas pasangan
pintu dan jendela Luas pasangan
rangka jendela Panjang papan x
tebal papan x banyak papan x n ……. Buah ……. Buah ……. Buah ……. Buah ……. Buah ……. Buah ……. Buah ……. Buah ……. Buah |
Pekerjaan |
Rumus |
8. Pekerjaan
pengecatan 1) Cat
dinding 2) Cat
plafon 3) Cat
minyak a. Kuzen b. Cat
pintu c. Cat
ventilasi d. Rangka
jendela e. Cat
lisplank 9. Pekerjan
Perlengkapan dalam 1) Instalasi
listrik a. Pas.
Titik lampu b. Pas.
Stop kontak c. Pas.
Lampu S1 20 watt d. Pas.
Lampu pijar 30 watt e. Pas.
MCB 1 group f. Pas.
Sakelar tunggal 2) Pek.
Sanitair ganda a. Pas.
Instalasi air bersih Ø ½” b. Pas.
instalasi air kotor Ø 4” c. Pas.
Instalasi air buangan Ø 3” d. Pas.
Kloset jongkok e. Pas.
Kran air Ø ½” f. Pas.
Bak air fibre ukuran 60.60.80 cm g. Pas.
Meja dapur lapis kramik |
Total luas
plesteran 1:2 +luas plesteran 1:4 + afwerking beton Luas plafon dalam
+ luar Total luas kuzen Total luas pintu Total luas rangka
ventilasi Total luas rangka
jendela Total luas
lisplank ……. Titik ……. Titik ……. Buah ……. Buah ……. Unit ……. Buah = ……. M1 = ……. M1 = ……. M1 ……. Buah ……. Buah ……. Unit ……. Unit ……. Buah ……. Buah |
Pekerjaan |
Rumus |
10. Pekerjaan
perlengkapan luar 1) Pek.
Septictank kapasitas 15 orang + resapan 2) Pek.
Halaman 1. Rabat
kerikil 2. Pek.
Tanah humus tanam 3. Pek.
Taman bunga 3) Pas.
Pagar a. Pagar
dapur + pintu pagar b. Pagar
samping kiri c. Pagar
samping kanan |
……. Unit Luas rabat
kerikil m2 Volume pekerjaan
m3 ……. Ls (lumpsum) ……. M1 panjang ……. M1 panjang ……. M1 panjang |
Komentar
Posting Komentar